Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ketua Dear Jatim: Ada Oknum Distributor, Kios Dan Ketua Kelompok Tani Yang Menjual Pupuk Di Atas HET

Rabu, 07 Desember 2022 | Desember 07, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-08T02:07:33Z

PEWARNA PUBLIK SUMENEP,- Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Dear Jatim Sumenep melakukan Audensi di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terkait kelangkaan pupuk dii kalangan petani, dan juga di hadiri oleh segenap distributor dari berbagai wilayah di kabupaten Sumenep.
Rabu (07/12/22)

Ketua Dear Jatim Korda Sumenep Mahbub Junaidi, menyampaikan, permasalahan pupuk di Kabupaten Sumenep setiap tahun problemnya sama, yaitu kelangkaan pupuk atau kekurangan pupuk.
Hal ini harus segera diselesaikan oleh pemangku kebijakan, Bupati dan Dinas terkait serta KPPP(Kelompok pengamat, Peneliti, dan Pemerhati). “Ini harus diselesaikan oleh pemangku kebijakan, agar petani tidak selalu berteriak tentang pupuk,” kata Ketua Dear Jatim
“Permasalahan ini harus segera di selesaikan, karena di tengarai ada permainan oleh pelaku-pelaku pupuk, mulai dari tingkat distributor, kios dan bahkan sampai kalangan kelompok tani,” terang Mahbub

Kami akan mengawal terus kepentingan masyarakat secara khususnya petani karena,petani mempunyai peran besar dalam sumbangan PAD (Pendapatan Asli Daerah),” paparnya
Dirinya berharap, KPPP melakukan pemantauan karena dari hasil pemantauan di lapangan ada beberapa petani yang mendapatkan harga pupuk lebih dari harga HET (Harga Eceran Tertinggi).
Sementara itu, kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto, S. Tp, M.SI, menyampaikan terima kasih dan juga apresiasi kepada mahasiswa yang tergabung dalam Dear Jatim yang telah peduli tentang permasalahan yang dialami oleh kami dan petani.
“Sebetulnya bukan kelangkaan, karena memang alokasi kita sangat jauh dari kebutuhan yang kita usulkan,” kata kepala DKPP Sumenep Arif Firmanto.
Dijelaskan oleh Arif, RDKK (Tencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani) ada usulan untuk pupuk jenis Urea 43.414 000 ton, yang teralokasi 31.267.000 ton. “ada kekurangan 12.147.000,” ucapnya

Sedangkan waktu bulan Agustus ada evaluasi sehingga di bulan September ada realokasi (Pengurangan). “pupuk Urea mendapat pengurangan 5.992 ton,” jelasnya.

Kita juga dikurangi untuk jenis pupuk NPK phonska sebanyak 5.082. ton dan di bulan November Provinsi mengurangi kembali dari pusat sebanyak 28 ribu ton.”Alhamdulillah kita tidak ada pengurangan lagi, dan ada tambahan NPK Phonska namun hanya 20 ton,” paparnya.
“Jadi, terjadinya kekurangan pupuk di petani disebabkan oleh pengurangan alokasi pupuk dari provinsi,” imbuh Arif.
Terkait dengan harga yg melebihi (HET) harga eceran tertinggi arif juga akan melibatkan KPPP untuk melakukan pengawasan dan pencegahan kepada oknum yg tidak bertanggung jawab.” Ujarnya 

Tambah arif “Saya berharap dengan Dear Jatim untuk ikut andil dalam memberikan input solusi terhadap permasalahan pupuk ini, dan ini merupakan bentuk dorongan Dear Jatim dalam mensukseskan ketahanan pangan Nasional,” pungkasnya.

 (M4)
×
Berita Terbaru Update