PEWARNA PUBLIK SAMOSIR,-
Dalam menyambut dan merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1444 H, Lembaga pemasyarakatan kelas III ( Tiga) Lapas Pangururan melaksanakan sholat idul Fitri di
Lembaga permasyarakatan Kelas lll lapas jalan kejaksaan Pangururan kecamatan Pangururan.
Sholat idul Fitri dipimpin imam Ustad yunaedy Sitorus Sabtu (22/04/2023).Kegiaaatan Sholat dimulai Pukul 07.30 wib yang diikuti Tahanan yang beragama Muslim.
Usai kegiatan Sholat Idul Fitri, kegiaatan dilanjutkan dengan acara Ucapan menyambut dan merayakan idul fitri, Antar tahanan dan petugas LAPAS yang bertugas.Dikegiaatan tersebut dilakukan juga pembacaan penerima Remisi khusus di hari raya Idul Fitri bagi warga binaan,Dimana penyerahan SK Remisi khusus idul Fitri secara simbolis diberikan kepala Lembaga Pemasyarakatan kelas III Pangururan Krisman Ziliwu kepada salah satu warga binaan lapas kelas lll(tiga) Pangururan.
Krisman Ziliwu s KPLP Pangururan kelas lll (tiga) dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebanyak 35 orang yang mendapatkan Remisi dihari raya idul Fitri pada tahun 2023 ini. Dimana yang mendapatkan Remisi khusus pada hari raya idul Fitri Terhitung 15 hari ada 19( sembilan belas) orang dan yang dua bulan ada satu orang.
Kepala Lembaga pemasyarakatan kelas III Pangururan juga menyampaikan dalam kata sambutannya bahwa Warga binaanya selama menjalani masa tahanan akan diberikan pembinaan,serta kegiaaatan kreatif guna menyalurkan bakat bakat yang ada pada diri warga binaan.Dimana nantinya ketika selesai masa tahanan akan dapat berkarya dalam menopang ekonomi nya ketika bebas dari masa hukuman.
" Disini Warga binaan kita akan kita ajari. Beberapa kegiatan kreatif dan penyaluran bakat seni yang ada pada warga binaan, seperti membuat miniatur Rumah adat Batak membuat kerajinan- kerajinan tangan lainnya. yang bisa dipasarkan kepada masyarakat Umum, serta membuat galeri- galeri didepan lapas agar bisa diakses oleh masyarakat luas.Dimana hasil karya warga binaan akan disalurkan para petugas kepada masyarakat, yang nantinya hasil kerajinan yang mereka buat ( warga binaan) dapat disimpan dan dapat menjadi modal utama membuka usaha jika bebas hukuman" Ujar Krisman Ziliwu
Krisman Ziliwu ,mengharapkan bahwa dirinya sebagai Pembina warga binaan dilapas kelas III Pangururan kepada para tahanan, Nantinya setelah habis masa hukuman dan kembali ke masyarakat agar tidak lagi mengulangi perbuatan yang mengakibatkan pelanggaran hukum,Dan dapat berguna setelah kembali kemasyarakat dan juga keluarganya.
(Suntama slow)
