Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Harry Bos Sidabutar : Mangoloi Sidabukke Pejuang pariwasata Samosir, Kita punya rencana buatkan Patung dirinya..sebagai bentuk Penghargaaan " Ujar Harry Bos

Senin, 27 Maret 2023 | Maret 27, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-03-27T12:57:39Z

Mangoloi Sidabukke Pejuang pariwisata Pulau Samosir ( photo dikala Muda)

PEWARNA PUBLIK SAMOSIR,-
Majunya pariwisata kabupaten Samosir sekarang ini, tidak lepas dari perjuangan seorang pemandu lokal diera Tahun 70 an dan 80 an Mangoloi Sidabukke, salah satu masyarakat yang tinggal di Tomok masa itu.Tomok yang sekarang masuk ke kecamatan Simanindo kabupaten Samosir.Hal tersebut disampaikan rekan seperjuangan nya kala itu Harry Bos Sidabutar , Minggu malam  26 Maret 2023 di kediamannya  di lokasi pelabuhan Pariwisata Tomok.

"Mangoloi Sidabukke, jika wisatawan menyebutnya " Manggoloi " Beliau itu Pejuang pariwasata Samosir,  dan Kita punya rencana  buatkan Patung dirinya.sebagai bentuk Penghargaaan " Ujar Harry Bos 

Lebih lanjut Harry Bos menceritakan dimana pada masa itu, Wisatatawan yang datang dari Medan, tujuann utamanya Sibolga dan menuju Nias.Dimana dirinya dengan mendiang Mangoloi membujuk wisatawan agar mau berwisata ke Samosir.Dimana hal tersebut mereka lakukan ketika Bus ALS ( Antar Lintas Sumatera ) Singgah di Parapat di loket ALS.

"Masa itu kita menanyakan Pada Wisatawan akan tujuan mereka  ,dimana pada masa itu Wisatawan yang banyak datang dari Australia, dan juga dimana kami berdua dengan mendiang menguasai bahasa inggris hingga memudahkan Komunikasi dengan Wisatawan." Ujar Harry Bos.

Harry Bos juga mengatakan, bahwa waktu itu ada. beberapa wisatawan yang menunda Wisata ke Sibolga, dan berkeinginan mengunjungi Pulau Samosir, Dimana pada masa itu Harry Bos menjelaskan kemampuan mereka mengenalkan pulau Samosir dan serunya mengarungi danau Toba dengan Solu( Perahu) tanpa mesin yang jarak tempuh nya berkisar 9 Kilometer ke Tomok.

" Untuk membawa Tamu ke Tomok, Mendiang Mangoloi memang ahlinya, Ketika angin datang ditengah Danau, beliau akan Pasang Sarung sebagia layar nya, dan dia juga mengajak Wisatawan untuk mendayung bersama sebagai salah satu daya tarik bagi Wisatawan" Ujar Harry Bos.

Harry Bos menjelaskan bahwa pada masa itu belum Ada Travel, tapi berkat pelayanan yang diberikan Mangoloi ketika membawa Wisatawan di pulau Samosir sangat baik, menjadi promosi yang baik bagi wisatawan yang lain pada waktu itu.Harry bos juga menjelaskan bagaimana dulunya Mendiang Mangoloi Sidabukke membawa wisatawan berjalan di pulau Samosir, mendaki Bukit dari Tomok menuju Ronggur Nihuta,Dimana Wisatawan kala itu dapat menikmati indah nya danau Toba dari Atas dan juga mengenal akan budaya Batak serta kehidupan masyarakat Pulau Samosir kala itu.

" Seiring waktu, Wisatawan yang semakin banyak datang ke Tomok dan butuh penginapan, Nah disinilah Wisatawan mulai beralih ke lokasi Tuk tuk, yang berjarak sekitar 3 Km dari Tomok guna menginap, dimana masyarakat di Tuk tuk lebih cepat menangkap akan kemajuan pariwisatanya dari segi Penginpan dan Kulinernya,Makanya hingga sekarang Banyak wisatawan luar menginap disana, selain tenang,kebutuhan penginapan dan kuliner nya tersedia disana" ujar Harry Bos.

Lebih lanjut Harry Bos menyampaikan bahwa untuk berwisata dan membeli Souvenir mereka akan ke Tomok, dimana mereka akan dihibur dengan budaya Batak dan mengunjungi makan Raja Sidabutar, serta melakukan perjalanan ke desa desa dan Dusun dusun yang masih banyak didapatkan Rumah tempat tinggal yang masih asli turun temurun.

" Nah guna menghargai perjuangan Mangoloi Sidabukke, dalam memajukan pariwisata Pulau Samosir kala itu dan sekarang kita dapat menikmati nya, Saya sebagai rekan nya punya cita cita punya Niat membuat kan patung diri Mangoloi guna menghargai beliau, dan hal ini sudah kita sampaikan pada pihak keluarganya, dimana nantinya patung tersebut kita bangun kan dilokasi halaman rumah mendiang Mangoloi" Ujar Harry Bos.

Harry Bos juga menyampaikan bahwasanya selain mengingat pejuang pariwisata Samosir juga nantinya dapat menambah tempat lokasi kunjungan wisata ,dan beliau juga berharap kiranya ada dukungan pihak Swasta maupun pemerintah kabupaten Samosir Harry Bos Sidabutar : Mangoloi Sidabukke Pejuang pariwasata Samosir, Kita punya rencana  buatkan Patung dirinya..sebagai bentuk Penghargaaan " Ujar Harry Bos 

Samosir, Wahananews Danautoba, Majunya pariwisata kabupaten Samosir sekarang ini, tidak lepas dari perjuangan seorang pemandu lokal diera Tahun 70 an dan 80 an Mangoloi Sidabukke, salah satu masyarakat yang tinggal di Tomok masa itu.Tomok yang sekarang masuk ke kecamatan Simanindo kabupaten Samosir.Hal tersebut disampaikan rekan seperjuangan nya kala itu Harry Bos Sidabutar , Minggu malam  26 Maret 2023 di kediamannya  di lokasi pelabuhan Pariwisata Tomok.

"Mangoloi Sidabukke, jika wisatawan menyebutnya " Manggoloi " Beliau itu Pejuang pariwasata Samosir,  dan Kita punya rencana  buatkan Patung dirinya.sebagai bentuk Penghargaaan " Ujar Harry Bos 

Lebih lanjut Harry Bos menceritakan dimana pada masa itu, Wisatatawan yang datang dari Medan, tujuann utamanya Sibolga dan menuju Nias.Dimana dirinya dengan mendiang Mangoloi membujuk wisatawan agar mau berwisata ke Samosir.Dimana hal tersebut mereka lakukan ketika Bus ALS ( Antar Lintas Sumatera ) Singgah di Parapat di loket ALS.

"Masa itu kita menanyakan Pada Wisatawan akan tujuan mereka  ,dimana pada masa itu Wisatawan yang banyak datang dari Australia, dan juga dimana kami berdua dengan mendiang menguasai bahasa inggris hingga memudahkan Komunikasi dengan Wisatawan." Ujar Harry Bos.

Harry Bos juga mengatakan, bahwa waktu itu ada. beberapa wisatawan yang menunda Wisata ke Sibolga, dan berkeinginan mengunjungi Pulau Samosir, Dimana pada masa itu Harry Bos menjelaskan kemampuan mereka mengenalkan pulau Samosir dan serunya mengarungi danau Toba dengan Solu( Perahu) tanpa mesin yang jarak tempuh nya berkisar 9 Kilometer ke Tomok.

" Untuk membawa Tamu ke Tomok, Mendiang Mangoloi memang ahlinya, Ketika angin datang ditengah Danau, beliau akan Pasang Sarung sebagia layar nya, dan dia juga mengajak Wisatawan untuk mendayung bersama sebagai salah satu daya tarik bagi Wisatawan" Ujar Harry Bos.

Harry Bos menjelaskan bahwa pada masa itu belum Ada Travel, tapi berkat pelayanan yang diberikan Mangoloi ketika membawa Wisatawan di pulau Samosir sangat baik, menjadi promosi yang baik bagi wisatawan yang lain pada waktu itu.Harry bos juga menjelaskan bagaimana dulunya Mendiang Mangoloi Sidabukke membawa wisatawan berjalan di pulau Samosir, mendaki Bukit dari Tomok menuju Ronggur Nihuta,Dimana Wisatawan kala itu dapat menikmati indah nya danau Toba dari Atas dan juga mengenal akan budaya Batak serta kehidupan masyarakat Pulau Samosir kala itu.

" Seiring waktu, Wisatawan yang semakin banyak datang ke Tomok dan butuh penginapan, Nah disinilah Wisatawan mulai beralih ke lokasi Tuk tuk, yang berjarak sekitar 3 Km dari Tomok guna menginap, dimana masyarakat di Tuk tuk lebih cepat menangkap akan kemajuan pariwisatanya dari segi Penginpan dan Kulinernya,Makanya hingga sekarang Banyak wisatawan luar menginap disana, selain tenang,kebutuhan penginapan dan kuliner nya tersedia disana" ujar Harry Bos.

Lebih lanjut Harry Bos menyampaikan bahwa untuk berwisata dan membeli Souvenir mereka akan ke Tomok, dimana mereka akan dihibur dengan budaya Batak dan mengunjungi makan Raja Sidabutar, serta melakukan perjalanan ke desa desa dan Dusun dusun yang masih banyak didapatkan Rumah tempat tinggal yang masih asli turun temurun.

" Nah guna menghargai perjuangan Mangoloi Sidabukke, dalam memajukan pariwisata Pulau Samosir kala itu dan sekarang kita dapat menikmati nya, Saya sebagai rekan nya punya cita cita punya Niat membuat kan patung diri Mangoloi guna menghargai beliau, dan hal ini sudah kita sampaikan pada pihak keluarganya, dimana nantinya patung tersebut kita bangun kan dilokasi halaman rumah mendiang Mangoloi" Ujar Harry Bos.

Harry Bos juga menyampaikan bahwasanya selain mengingat pejuang pariwisata Samosir juga nantinya dapat menambah tempat lokasi kunjungan wisata ,dan beliau juga berharap kiranya ada dukungan pihak Swasta maupun pemerintah kabupaten Samosir dengan rencananya, agar kiranya lokasi patung yang dibangun dapat dibangunkan Sopo/ Rumah Batak tempat para Wisatawan dapat istirahat baik itu sekedar duduk.( Tamp73) rencananya, agar kiranya lokasi patung yang dibangun dapat dibangunkan Sopo/ Rumah Batak tempat para Wisatawan dapat istirahat baik itu sekedar duduk.

( Tampu29)
×
Berita Terbaru Update