PEWARNA PUBLIK SAMOSIR,-
Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom semakin memantapkan pertanian di Kabupaten Samosir. Hal ini dibuktikan dengan pembagian bibit pertanian secara gratis kepada petani. Penyerahan dilakukan di Kecamatan Sianjur Mula mula dan Harian, 08/11.
Dari sebanyak 116.800 bibit kopi untuk Kabupaten Samosir, hari ini langsung diserahkan sebanyak 42.000 untuk 13 poktan di Kecamatan Sianjur mulana penyerahan dilaksanakan secara simbolis 2,4 ton bibit kacang varietas kancil serta 11,9 ton bibit kentang di Kecamatan Harian dan diberikan oleh Bupati Samosir kepada para petani melalui kelompok tani. Bibit kacang untuk 10 Poktan pada empat kecamatan yaitu, Palipi, Onan Runggu, Pangururan dan Simanindo. Untuk bibit kentang diserahkan kepada 13 kelompok tani di Kecamatan Harian yang meliputi Desa Hariara Pintu, Hutagalung dan Partukko Naginjang.
Kehadiran Bupati Samosir tepat disaat petani saat ini sangat menginginkan bantuan tersebut. Di pagi terik hari yang lagi hangat Rosinta Nainggolan dan Gorman Manik penerima bantuan mengaku bangga dan senang mendapat bantuan yang diberikan Bupati Samosir. Mereka mengakui kepedulian Bupati kepada petani. "Semoga apa yang bapak berikan dapat kami manfaatkan untuk meningkatkan perekonomian dan mencukupi kebutuhan keluarga kami" ucap Rosinta Nainggolan.
Gorman Sinaga yang merupakan petani kentang di Desa Partukko Naginjang berharap, bantuan dan perhatian dari Pemkab Samosir semakin banyak kedepannya. Bantuan ini sangat bermanfaat dan sangat membantu bagi kami, tutur Gorman.
Sebagai apresiasi dan rasa terima kasih kepada Bupati Samosir, petani kentang dari Desa Hariara Pintu, Partukko Naginjang dan Hutagalung memberikan hasil panen kentang kepada Bupati Samosir.
Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom menyampaikan, bantuan tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Samosir Tahun Anggaran 2022. Dan hal ini merupakan komitmen sesuai program guna mewujudkan visi misi dalam memberikan bantuan bibit gratis kepada petani. Untuk para petani, Vandiko berpesan agar bibit dibagi secara adil dan merata kepada seluruh anggota kelompok tani. Dalam pemberian bantuan kepada petani, Bupati Samosir menerapkan berbagai skema, yaitu dengan menggunakan APBD dan menjalin sinergitas dengan pemerintah propinsi dan pusat. Hal ini untuk memenuhi target kebutuhan dan kesejahteraan petani di Kabupaten Samosir.
"Harapan kami, bibit ini dirawat dan segera ditanam. Jangan sampai diperjual belikan dan harus dibagi secara adil dan merata kepada seluruh anggota kelompok tani" pesan Bupati kepada petani.
Dalam pengawasan penyaluran bantuan, Bupati Samosir akan meminta seluruh data penerima termasuk nomor seluler dan akan menghubungi suatu saat untuk pengawasannya. "Data penerima ada baiknya ditempel di kantor desa, sehingga diketahui siapa saja yang sudah mendapat bantuan. Program ini merupakan bukti nyata, sehingga tidak akan ada lagi masyarakat yang mengeluh tidak mendapat bantuan. Setiap tahun akan kita upayakan menambah jumlah bantuan" terang Vandiko.
Dalam pengolahan tanaman pangan, Bupati Samosir menghimbau para petani untuk menggunakan pupuk organik. Mengingat setiap tahun, pasokan pupuk kimia bersubsidi berkurang. Dalam mengantisipasi kelangkaan pupuk tersebut, Pemkab Samosir melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melatih para petani untuk mandiri dengan pembuatan pupuk organik cair dan non cair.
Menurut Bupati, penggunaan pupuk organik harus digalakkan untuk pertanian pangan. Selain menjaga kesuburan tanah, juga untuk menjaga kualitas tanaman. "Pelatihan pembuatan pupuk organik ini agar diterima seluruh petani, demi kebaikan pertanian dalam jangka panjang", ucap Vandiko
Dalam kesempatan tersebut, Vandiko mengajak para kepala desa bersinergi, mendukung petani. Menggunakan anggaran yang dimiliki untuk membeli alat pencacah guna pembuatan pupuk kompos.
"Bersinergi antara Pemkab Samosir, Kepala Desa dan masyarakat dalam meningkatkan pertanian di Kabupaten Samosir. Kami berharap kerjasamanya. Semoga petani di kabupaten Samosir makin sejahtera" tutup Bupati.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir, Tumiur Gultom mengatakan, akan melakukan pendampingan selama proses tanam, dibantu petugas penyuluh pertanian di masing-masing Kecamatan. "Akan tetap dipantau, termasuk untuk proses pindah tanam bibit. Melibatkan seluruh petugas penyuluh pertanian dalam pengawasan. Sehingga proses tanam sesuai dengan standar operasional prosedur." kata Tumiur.
Selain itu, Tumiur menyampaikan pelatihan pembuatan pupuk organik kepada petani terus digalakkan untuk pemenuhan kebutuhan pupuk tanaman.
Tumiur menyampaikan, bibit yang diberikan telah bersertifikasi ungkapnya.
(Kmf/ Simbolon Slow)