Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Petani Menjerit, Harga Sayur Petani Anjlok

Senin, 14 November 2022 | November 14, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-11-15T05:48:55Z

PEWARNA PUBLIK SIBORONG -BORONG,- Petani Menjerit, Harga Sayur Petani Anjlok
Belakangan ini harga beberapa komuditi sayuran petani dipasaran dalam wilayah Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, mengalami penurunan harga. Kondisi ini tentu saja membuat para petani menjerit karena dipastikan merugi.

Sebab kebutuhan biaya produksi yang tinggi tidak dapat tertutupi dengan penghasilan pada saat menjual hasil komuditi pertaniannya.
Seperti yang disampaikan Am.Sudung Silaen (59) salah seorang petani sayur di Desa Siborongborong II Kecamatan SIborongborong, anjloknya harga sayuran dipasaran ini dikarenakan membanjirinya hasil pertanian sayur saat ini, sementara permintaan konsumen terus berkurang.
"Belakangan ini memang komuditi sayuran peminatnya kurang, padahal sekarang petani sedang banyak melaksanakan musim panen," ucap Silaen.

Disebutkannya, ada beberapa komuditi sayuran yang mengalami penurunan harga, diantaranya, sawi manis,sayur Kol yang saat ini hanya Rp 5.000 /Karung(30Kg), begitupun dengan sayur-sayuran lainnya yang juga mengalami penurunan harga yang sangat jauh dari sebelumnya.
"Setahu saya semua harga sayuran dipasaran mengalami penurunan. Karena memang jumlah produksi meningkat, sedangkan peminat berkurang. Bahkan bisa menyebabkan banyak sayuran yang tidak laku menjadi busuk," sampainya.
Karenanya Silaen berharap, meskipun harga sayuran saat ini anjlok, jangan sampai harga pupuk tidak turun,karena hal itu akan sangat mempengharui komuditi sayuran saat ini.

"Harapan kami harga dari bibit dan juga pupuk bisa sebanding dengan harga jual sayur saat ini," ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Am.Gomgom(44) petani sayur lainnya di Desa Tapian Nauli Kecamatan Muara. Dimana dirinya mengatakan, sejak harga sayur sawi manis anjlok, dirinya mengalami kerugian. Hal itu dikarenakan biaya pupuk dan perawatan yang dikeluarkan tidak sebanding dengan penghasilan setelah panen.
"Belakangan ini memang harga sayur sawi mengalami penurunan, dan menyebabkan kami para petani merugi.

Karena biaya yang dikeluarkan seperti membeli pupuk dan lainnya tergolong tinggi, sementara harga jual sangat rendah ditambah lagi permintaan juga berkurang," sampainya.

Ditempat terpisah, Kordinator Investigasi LSM Mitra Edy Jhan Tony Pakpahan yang dikonfirmasi CE membenarkan hal tersebut.
Dimana dirinya mengatakan, dari pantauan pasar yang terjadi ahir-ahir ini dan beberapa waktu lalu, ada beberapa harga komuditi pertanian terutama harga sayuran dipasaran yang saat ini mengalami penurunan.
Hal itu dikarenakan banyaknya petani yang saat ini tengah panen dan berkurangnya permintaan terhadap sayuran tertentu tersebut. Seperti sayur sawi manis, sawi pahit, dan juga jenis sawi lainnya.
"Memang harga beberapa sayuran seperti sawi, saat ini sedang turun. Demikian juga dengan harga cabe ,tomat yang ikut anjlok dipasaran," ujarnya.


Karenanya Tony mengatakan, agar para petani pada beberapa komuditi tersebut dapat bersabar,karena harga sayur dipasaran pasti akan terus berubah, sesuai dengan jumlah permintaan pasar.


"Untuk saat ini memang harga beberap jenis sayuran memang sedang anjlok. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan, harga sayuran ini akan segera normal kembali, sesuai dengan permintaan dari para konsumen," singkatnya.

[Tohap Simaremare]
×
Berita Terbaru Update