Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

LP2KP Mojokerto Soroti Pengawasan Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Mojokerto

Kamis, 24 November 2022 | November 24, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-11-25T01:55:11Z
PEWARNA PUBLIK MOJOKERTO,-  Henri Samosir, Ketua LP2KP DPD Mojokerto menyoroti pengerjaan Ruas jalan Nasional di wilayah Mojoagung yang merupakan jalan kewenangan pemerintah pusat.  Pekerjaan hotmix aspal dipaksakan pengerjaannya meski dalam keadaan guyuran Hujan. Kamis, 24 November 2022 pukul 14.00 WIB.

Dari pantauan awak media di lokasi, pihak pelaksana dan konsultan pengawas terus melanjutkan pekerjaannya menggelar hotmix meskipun hujan deras terus mengguyur.

Samosir, LSM Lembaga Pemantau Pembangunan dan Kinerja Pemerintah (LP2KP) di tempat menyoroti pekerjaan pemasangan aspal hotmix yang digelar di saat turun hujan.

Sementara beberapa pekerja di lokasi juga banyak yang tak menggunakan K3 pada waktu di lapangan dan salah satunya mengaku kalau mereka hanya sebatas kerja sebagai operator.
Diketahui ada 4 unit mobil dump truk bermuatan Aspal Hotmix di lokasi saat hujan deras, Padahal semestinya sejak datang ke lokasi pekerjaan hotmix tersebut seharusnya langsung digelar untuk menjaga temperatur suhu aspal hot mix.

Seperti diketahui idealnya, jarak AMP ke lokasi pekerjaan adalah maksimal sekitar 90 KM dengan waktu tempuh sekitar 3 jam atau kecepatan rata-rata 30-40 km/jam, dan hal ini dilakukan untuk kelaikan produksi AMP, sekaligus menjaga mutu dan kualitas hotmix itu sendiri ketika terpasang,

Samosir memberikan tanggapan terkait pekerjaan tersebut mengatakan apapun itu waktu melakukan pengaspalan saat turun hujan itu tidak benar dan jelas saja sudah keluar dari teknis yang ditentukan sehingga berdampak terhadap rendahnya kualitas pekerjaan.

"Secara kualitas itu tidak boleh, semestinya dilakukan saat matahari cerah bukan malah saat datang hujan Secara ilmu teknis dan Logika, bagaimana bisa melakukan pengaspalan karena suhu aspal yang panas menurun dan mengurangi kwalitasnya karena diguyur air hujan, bisa dipastikan daya rekat nya itu tidak maksimal," ungkap samosir.

Ia mengatakan jika berbicara kualitas, mestinya yang bertanggung jawab adalah pelaksana dan konsultan pengawas seharusnya pelaksana lapangan maupun konsultan pengawasnya memberikan teguran bukan malah dibiarkan, supaya dalam pekerjaan aspal kualitas jalan bisa maksimal.

"Ini jalan nasional yang akan digunakan masyarakat, kualitasnya harus maksimal, pihak balai 4.2 harusnya ketat dalam mengawasi penggunaan uang negara," tutup Samosir.
 (Bejjo).
×
Berita Terbaru Update