Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Lima Tempat wisata keren di sekitar Danau Toba yang menjadi andalan kunjungan Taput

Selasa, 06 Juni 2023 | Juni 06, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-06-06T13:21:01Z


PEWARNA PUBLIK TAPANULI UTARA,-Danau Toba adalah salah satu danau terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara serta menempati peringkat dua danau terluas di dunia setelah Danau Victoria di Afrika. 

Terletak di propinsi Sumatera Utara, Danau ini menyimpan berjuta pesona alam yang tak akan habis untuk dijelajahi.


Sejarah mencatat bahwa danau ini terbentuk dari letusan gunung berapi super, Danau ini bak lautan luas jika dilihat di sepanjang pesisirnya.

Anda akan dibuat kagum oleh keindahan Danau Toba ini, hamparan bukit barisan yang mengelilinginya dan pulau vulkanik yang berada di tengahnya, yaitu Pulau Samosir.

Ada banyak alasan mengapa anda wajib menghabiskan waktu di Danau Toba, selain menikmati pesonanya; Anda wajib menjelajahi tempat wisata di sekitarnya yang tak kalah menarik.


Berikut rangkumannya:

1. Ketika pesona alam bersanding dengan warisan leluhur: Lembah Bakkara
Tempat ini dibelah oleh dua aliran sungai besar yang berair deras. Sungai terbesar yang dominan adalah Aek Silang yang bersumber dari air terjun yang tercurah dari bentangan perbukitan. Sungai kedua yang lebih kecil bernama Aek Simangira. Keduanya mengaliri beberapa desa dan bermuara di Danau Toba.
Lembah Bakkara adalah tempat kelahiran dari Raja Sisingamangaraja XII, Pahlawan nasional dari Sumatera Utara yang dahulu berperang melawan penjajahan Belanda.
Bakkara terkenal dengan Aek Sipangolu (air yang menghidupkan). Konon menurut cerita jika seseorang terkena jenis penyakit apapun apabila orang tersebut berendam atau meminum air dari Aek Sipangolu maka ia akan sembuh.
Aek Sipangolu adalah sumber air yang keluar dari batu dan mengalir sepanjang masa, airnya segar dan jernih dan bermuara di Danau Toba. Bakkara juga terkenal akan bawang merahnya yang menjadi komoditas utama penduduk daerah ini, di samping padi dan kacang tanah.


2.Danau Toba dibalut dalam kemewahan: Kapal Pesiar Danau Toba
Sejak 28 Desember 2017, untuk menuju Danau Toba bisa dicapai dengan menggunakan kapal pesiar alias cruise. Paket kapal pesiar ke Danau Toba ini menjadi paket baru yang digarap bersama pemerintah Singapura.
Kapal pesiar milik Pemerintah Kabupaten Samosir ini bentuknya seperti rumah adat Batak, lengkap dengan ornamen ukirnya yang berukuran panjang 21,5 meter dan lebar 7 meter. Uniknya, strukturnya hampir seluruhnya terbuat dari bahan kayu!
Untuk keselamatan, jangan khawatir karena kapal ini dilengkapi dua sekoci dengan daya tampung 20 orang, pelampung keselamatan, pemadam api, serta alat penunjuk keadaan darurat red hand flare. Kapal ini juga dilengkapi kompas dan peralatan GPS untuk panduan arah dan posisi kapal.
Terdapat dua dek, yaitu atas dan bawah Dek bawah terbuka sedangkan dek atas ditutupi dinding kaca sehingga lebih kedap suara.
Di bagian belakang dek atas, terdapat balkon yang bisa menampung 12 orang untuk duduk santai menikmati embusan angin Danau Toba atau hangatnya sinar mentari. 


Lalu di bagian depan kapal, terdapat dua patung besar laki-laki berpakaian adat layaknya sedang manortor atau menari.

3.Hilangkan penat dengan air penyejuk hati: Air Terjun Situmurun Binangalom
Air Terjun Situmurun ini juga sering disebut sebagai Air Terjun Binangalom karena airnya berasal dari desa Binangalom Kecamatan Lumban Julu, kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Kata Binangalom berasal dari nama sebuah sungai, yaitu Lum. Lum atau Lom dalam bahasa Batak Toba dapat diartikan sebagai air penyejuk hati. Dari sekian banyak air terjun yang ada di Indonesia air terjun ini tergolong unik karena airnya mengalir langsung jatuh ke Danau Toba. Anda pun dapat menikmati sensasi berenang melawan arus di air terjun ini.
Untuk menuju tempat ini ada dua alternatif jika Anda dari Medan, yaitu rute dari Parapat melalui Pelabuhan Ajibata atau rute dari Balige melalui Pelabuhan Balige. Keduanya sama-sama ditempuh dengan menyewa kapal motor menuju lokasi air terjun. Namun jarak terdekat adalah dari Balige, sebab letak air terjun ini mengarah ke Balige. Anda akan disuguhi pemandangan Pulau Samosir di sepanjang perjalanan menuju air terjun Situmurun ini.

4. Suasana yang begitu dramatis: Air Terjun Binanga Bolon
Air terjun Binanga Bolon adalah salah satu air terjun yang ada di kabupaten simalungun, tepatnya berada di kecamatan Haranggaol Nagori Purba Pasir.
Lokasi air terjun ini berada di sekitar pemukiman warga yang berada di dekat danau Toba. Anda akan disuguhi dengan pemandangan Danau Toba, karena sepanjang jalan menuju lokasi air terjun anda harus melintasi jalan yang berada dekat tepi Danau Toba. Setelah sampai di Desa Nagori Purba Pasir anda harus berjalan mendaki sekitar 100 meter. Untuk perjalanan dari Desa Nagori Purba Pasir ke lokasi air terjun tidak terlalu terjal dan jalannya juga telah di perbaiki oleh masyarakat sekitar.


5.Pemandangan menakjubkan Danau Toba dari ketinggian: Air Terjun Turunan Bolon/Air Terjun Naga
Air Terjun Turunan Bolon (Turbo) atau Air Terjun Campuran Bolon atau disebut juga Air Terjun Naga, lokasinya terletak di kawasan yang masih asri, yaitu di Desa Tomuan Holbung Kecamatan Bandar Pasir Mandoge Kabupaten Asahan.
Terdapat beberapa tebing indah dihiasi pepohonan hijau. Aliran sungainya juga cukup deras. Apalagi jika hujan. Airnya jernih dan dingin. Membuat siapapun yang berkunjung ke sini kian terpesona.

Di lokasi ini medannya cukup berat, Jalan tanah berbatu akan menjadi tantangan bagi kendaraan sehingga harus berhati-hati, terutama saat hari hujan sangat dianjurkan memakai kendaraan yang prima.


Dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk menyebrangi aliran sungai yang dinilai cukup deras, namun semuanya terbayar dengan megahnya air terjun yang super ini.

6.Menyaksikan pemandangan spektakuler di tempat asal mula Suku Batak: Pusuk Buhit, Samosir
Samosir menyimpan banyak tempat wisata yang menarik. 

Pusuk Buhit sebenarnya adalah gunung berapi aktif, tingginya sekitar 1980 meter di atas rata-rata permukaan laut.

Gunung ini dikelilingi oleh beberapa desa, seperti Sianjur Mula-Mula, Samosir, dan Pangururan. Saat ini, Pusuk Buhit menjadi tujuan liburan yang menarik di Sumatera Utara karena Pusuk Buhit terkenal dengan cerita urbannya.

Menurut mitos Batak, Pusuk Buhit adalah tempat kelahiran Suku Batak atau asal mula Suku Batak.

Penduduk setempat percaya bahwa Pusuk Buhit adalah tempat kelahiran Raja Batak, ada banyak aktivitas yang dapat dilakukan di Pusuk Buhit misalnya, anda bisa mengunjungi Tower Tele yang merupakan tempat sempurna untuk menyaksikan pemandangan keindahan Danau Toba.

Ada tempat menarik lainnya di dekatnya seperti Aek Sipitu Dae, Batu Hobon, dan masih banyak lagi.

7. Pemandangan Danau Toba dari Bukit Teletubbies: Bukit Holbung
Siapa yang tidak takjub dengan pesona Danau Toba? 

Anda bisa melihat keindahan Danau Toba dari berbagai sisi di 7 Kabupaten, Sumatera Utara.

Keindahan Danau Toba dari Desa Huta Ginjang, Dekat dengan Pelabuhan Muara, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara.   

Apalagi menunggu sore hari saat matahari mulai terbenam, terlihat warna kuning keemasan bergelayut di antara awan yang berada di atas permukaan Danau Toba. 

Bagi pengunjung pecinta fotografi, momen tersebut bakal diabadikan.

Sejak pagi hingga sore hari, kawasan ini ibarat sebuah lukisan, lipatan gunung terlihat jelas yang seluruhnya mendekat ke Danau Toba.

Saat pagi hingga siang hari, hijaunya pengunungan yang berada di pinggir Danau Toba terlihat jelas yang membuat pengunjung tetap bertahan. 

Karena keindahan ini, tak jarang para prointas dari Kabupaten Taput maupun Toba harus berhenti sejenak di kawasan ini walau harus memakan waktu 1,5 jam dari jalinum menuju pinggiran Danau Toba. 

Bagi pengunjung yang suka keheningan, kawasan ini juga akan menyuguhkannya suasana di kawasan asri ditambah lagi, spot foto telah disajikan bagi para pengunjung.

Dengan uang retribusi yang lumayan murah, para pengunjung dapat menikmati keindahan alam di sana.

PESONA Pulo Sibandang, Kecamatan Muara Pulau Terbesar di Perairan Danau Toba Setelah Samosir

Bahkan, para pengunjung lebih banyak memilih hanya duduk dan berdiam sambil pandangi Danau Toba dari dataran tinggi tersebut. 

Selain memandang Danau Toba, kawasan Pulau Sibandang menyuguhkan kegiatan lainnya, seperti menunggangi kuda.

Tempat bersantai bagi keluarga dan tempat souvenir akan membuat pengunjung semakin betah di kawasan tersebut.

Pulau yang memiliki luas 850 hektare ini juga memiliki peninggalan berupa rumah Kepala Nagari Raja Gukguk yang kini dijadikan sebagai wisata sejarah.

Rumah dari Raja pertama di Sibandang rumah atau Kepala Nagari Raja Gukguk sudah berusia kurang lebih 300 tahun. 

Konon, warna merah pada ukiran rumah tersebut adalah darah manusia atau pawa lawan yang berhasil di taklukan oleh Kepala Nagari Raja Gukguk.

Namun sayangnya rumah tersebut kurang perawatan, sehingga termakan rayap dan sudah mengalami kerapuhan.

Salib Kasih adalah sebuah tempat wisata rohani yang dibuat untuk mengenang jasa misionaris agama Kristen yang berasal dari Jerman Ingwer Ludwig Nommensen yang memulai misinya di tanah Batak dan merupakan tempat Ingwer Ludwig Nommensen memandang ke arah Rura Silindung di bawahnya.

Salib Kasih berada di kecamatan Siatas Barita, Tapanuli Utara, Sumatra Utara, sekitar 2 kilometer dari pusat kota Tarutung.

Tulisan Salib Kasih, di area luar kawasan Salib Kasih
Salib Kasih ini terletak di Dolok (Bukit) Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara.

Pembangunan monumen ini dibangun pada tanggal 30 Oktober tahun 1993 dan di resmikan minggu (Paskah) 30 Maret 1997 bupati Kabupaten Tapanuli Utara Drs. T.M.H. Sinaga.

Berbagai fasilitas disediakan untuk mendukung kawasan ini sebagai destinasi wisata rohani di Tapanuli Utara.

 Makam Lyman dan Munson, Sejarah Berdarah Penginjilan di Tanah Batak tahun
4819

Perhatikanlah di hari Minggu menjelang dan selepas ibadah gereja, ekspresi wajah jemaat pasti penuh ceria, bertegur sapa, tersenyum, tertawa bahagia dan saling berjabat tangan erat.

Seperti itulah gambaran orang Kristen dalam beribadah di Tanah Batak, tetapi masuknya ajaran ini tidak sebahagia kelihatan sekarang. 

Proses Kristenisasi di daerah pertama ajaran Kristen di tanah Batak,  justru menorehkan sejarah berdarah.

Kisah berdarah ini tersimpan dalam makam memorial Martir Hendry Lyman dan Samuel Munson, dua orang misionaris asal Amerika Serikat, di Jalan Lintas Tarutung-Sibolga, Lobu Pining, Desa Dolok Nauli, Kecamatan  Adian Koting Kabupaten Tapanuli Utara ini, sejarah mencatat, kedua misionaris itu tewas dibunuh warga setempat dalam tugas mulianya sebagai penyebar injil dan ajaran agama Kristen ke Tanah Batak.

Di sekitar lokasi makam, dapat dilihat  gambar-gambar dan relief kehidupan masyarakat dahulu, yang dipahat pada dinding tembok makam.

Di dalam gambar dan relief itu ada gambar masyarakat dan dua orang misionaris Kristen asal Amerika Serikat yakni, Hendry Lyman dan Samuel Munson (Lyman dan Munson).

Makam Misionaris Lyman dan Munson 2
Prasasti untuk mengenang jasa kedua missionaris kristen Lyman dan Munson di Tanah Batak, pada Prasasti Yang Ada Di Sekitar Makam, Terdapat Tulisan Dalam Bahasa Asing “Zar Erinnerung An Die Amerikanilchen Martyrer Des Evangeliums Im Batakland'.

 Henry Lyman Und Samuel Munlon 1834. Mudar Ni Halak Martyr I Do Boni Huria Ni Tuhan Jesus”.

Tulisan ini diduga merupakan ejaan bahasa luar yang kemudian diterjemahkan dan ditulis dalam ejaan bahasa batak.

Areal makam memorial Martir Hendry Lyman dan Samuel Munson, merupakan salah satu objek wisata religi yang mengisahkan perjuangan dua orang misionaris Amerika serikat ke Tapanuli untuk menyebarluaskan penginjilan dan kekristenan, khususnya di daerah Silindung, yang konon pada zaman itu, penduduknya belum mengenal agama.

Menurut sejarah dari beberapa artikel yang tersebar luas, awal kedatangan kedua misionaris ini dikabarkan dari Sibolga menuju Tapanuli Utara, yang pada masa itu disebut daerah Silindung.

Terkait Kisah Penemuan Husapi, Alat Musik Tradisional Batak
Selain misi penginjilan, kedatangan keduanya bersama sejumlah pengawal dan pengikutnya, juga untuk menjalankan misi kemanusiaan, kesehatan dan pendidikan.

Sebelum sampai ke daerah Silindung,rombongan kedua misionaris ini dihadang sejumlah orang di perkampungan Adian Koting. 

Bukan sambutan yang mereka dapatkan, mereka malah menerima serangan kekerasan fisik, sehingga keduanya dikabarkan tewas saat itu, sejarah ini mencatatat dikabarkan terjadi sekitar tahun 1834 silam..

Meskipun kedua misionaris ini tewas, misi penginjilan dan penyebaran ke-Kristenan di Tanah Batak terus berjalan dilanjutkan misionaris-misionaris yang lain.

Hasil kegigihan dan tugas mulia mereka, secara perlahan masyarakat di Tanah Batak mulai mengenal dan menerima agama Kristen.

Atas jasa kedua misionaris ini dalam melakukan penginjilan dan penyebaran agama Kristen di Tanah Batak, khususnya di daerah Silindung, maka dibangunlah monumen dan makam memorial makam Martir Hendry Lyman dan Samuel Munson, untuk mengenang dan penghormatan atas jasa mereka.

Sekarang, oleh Pemerintah Kabupaten Taput, kawasan seluas dua hektar ini ditetapkan sebagai objek wisata rohani dan sejarah.

Saat ini kita temukan kelengkapan fasilitas pendukung di lokasi seperti gazebo (tempat duduk beratap), tempat kuliner sehingga tempat ini selalu lebih ramai dikunjungi dari berbagai daerah.

Lokasi makam dua orang misionaris ini  berada dari sisi Jalan sebelah kiri, jika kita datang dari Kota Tarutung menuju arah Kota Sibolga. 

Objek wisata ini bisa ditempuh sekitar 20 sampai 30 menit dengan jarak sekitar 20 kilometer dari Kota Tarutung. 

Titik kordinatnya berada sekitar 10 sampai 15 meter memasuki  ke dalam makam, tempat ini sangat mudah dikenali karena di pinggir jalan akan terlihat gapura sebagai penunjuk arah menuju ke lokasi.

[Tohap Simaremare]
×
Berita Terbaru Update