PEWARNA PUBLIK TAPANULI UTARA,- Untuk mengelabui petugas dan pantauan awak Media, dengan berbagai cara Akun Bos Judi Game Ikan merubah merek dimana sebelumnya bermerk Fortune, Gorilla, Kingdom 88, Joker 88, Hitam Putih (HP), dan terakhir Domino. Dan kali ini Big Bos Judi Game Ikan yang susah ditangkap aparat kepolisian tersebut merubah merek menjadi “Ratu Ikan”.
Praktik judi tembak ikan berkedok game ketangkasan dengan omset puluhan juta perharinya kian marak di Wilayah Pahae, Kabupaten Tapanuli Utara, Prov. Sumut, Pemiliknya disebut-sebut kebal hukum.
Informasi yang berhasil dihimpun awak media, Rabu (17/5/2023), bahwasanya Akun kabarnya bahkan sudah melebarkan usaha haramnya sampai ke pelosok kawasan se- Kec. Pahae, seperti di daerah perbatasan pinggiran Kecamatan Pahae.
Berikut lokasi diwilayah Pahae Julu yang berhasil dihimpun yakni, Kelurahan, hingga ke Desa.
Dari pantauan awak media dibeberapa lokasi perjudian tersebut bahwasanya bandar mesin judi Tembak Ikan dan hingga sampai saat ini judi Tembak Ikan ” Ratu Ikan” tersebut belum tersentuh oleh aparat kepolisian.
Dikatakan anak penjaga Koin kepada awak tim media seperti biasanya kalau bermain di lokasi itu, harus membeli koin kepada kasir dan nantinya bisa di tukar dengan uang tunai jika sudah memiliki poin yang banyak.
“Ada apa bang, kalau mau main beli koin dulu bang, nanti kalau menang bisa ditukar, aku baru kerja disini bang gak tau siapa pengawasnya, setau ku yang punya disebut Sikebal hukum,” ujar penjaga koin itu.
Lokasi Judi tembak Ikan itu selalu ramai dan banyak orang main judi dimalam hari.
Disitu ada banyak meja tembak ikan dan banyak juga orang masyarakat dari berbagai desa yang hilir mudik berdatangan.
“Kami warga disini sangat heran mengapa belum ada tindakan dari pihak Kepolisian, kami berharap agar segera menangkap bandar dan menutup lokasi judi itu karna sudah cukup meresahkan, atau biar kami nanti mamak mamak yang menutup lokasi itu, kami sudah resah dan tidak mau kampung kami ini kotor dengan ulah oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” ucap seorang ibu yang namanya tidak ingin diberitakan.
(Tohap simare - mare)