Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Wilmar Simandjorang : Kantor Bupati yang Seharusnya di Parbaba, Yang di Rianiate Aset Pertanian Propinsi, dan Perlu Diteliti

Sabtu, 03 Desember 2022 | Desember 03, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-03T11:26:56Z
Wilmar Mandjorang( jas hitam) photo bersama dengan keturunan Babaraja
PEWARNA PUBLIK SAMOSIR,- Kabupaten Samosir adalah pemekaran dari kabupaten Toba Samosir, Dimana Kabupaten Samosir yang resmi di Tahun 2004 dipimpin Penjabat Bupati Samosir atas nama Bapak Drs. Wilmar Elyascher Simanjorang, M.Si yang dilantik pada tanggal 15 Januari 2004 di Medan oleh Gubernur Sumatera Utara.
Guna mengali sedikit sejarah akan kedudukan Kantor Bupati, Awak media Jum' at 02 Des 2022
Coba konfirmasi kepada mantan Pejabat bupati Samosir pertama.

Wilmar Manjorang menjelaskan pada awak media, Bahwa proses Pemekaran kabupaten,
Maka salah satu syarat dari Menteri Dalam Negeri dan DPR RI adalah kalaulah kabupaten Samosir dimekarkan,Maka sudah adakah Lahan untuk perkantoran.

" Pada saat itu atas dukungan Sihaloho raja, mereka dengan Suka cita menyerahkan Tanahnya untuk dijadikan Perkantoran Bupati" Ucap Drs. Wilmar Elyascher Simanjorang, M.Si Penjabat Bupati Samosir pertama.
Lokasi lahan yang diserahkan ke Pemkab Samosir seluas 20nHa, yang akan didirikan perkantoran Bupati Samosir
Penjabat Bupati Samosir pertama tersebut juga menyampaikan bahwa hal tersebutlah yang berkumandang terus didalam konsep perjuangan para tokoh pemekaran,Wilmar Manjorang juga menjelaskan bahwa ada juga yang siap menyerahkan lahan untuk Kantor Bupati yaitu par tokoh tokoh dari Ronggur Nihuta.

" Namun secara Strategis yang dipilih dan dikumandangkan untuk Kantor Bupati adalah Parbaba, Kenegerian Parbaba" Ujar Wilmar Manjorang terkait lokasi kantor Bupati Samosir.

Beliau menjelaskan bahwa waktu itu ada 5 sampai 7 orang yang berminat menjadi penjabat Bupati Samosir, Namun berkat dan kasih Tuhan,
Dirinyalah yang terpilih menjadi Penjabat Bupati waktu itu.

" Jadi terkait lahan yang diberikan seluas 20 Ha, untuk Kantor Bupati kala itu intinya diberikan secara Sukarela dan dengan acara adat istiadat" Ucap Wilmar menjawab pertanyaan awak media, Apakah lahan tersebut ada ganti rugi.

Wilmar juga menyampaikan bahwa pemberian lahan kala itu, Sebelum nya dengan rasa suka cita, Masyarakat marga Sihaloho melalui Camat kala itu Waston Simbolon memberitahukan bahwa masyarakat ada yang akan menyerahkan lahannya untuk Perkantoran Bupati.

" Waktu itu Waston Simbolon masih menjabat sebagai Camat, dan memberitahukan pada saya bahwa Sihaloho akan menyerahkan Tanah pada pemerintah melalui Bupati" Ujar Wilmar Manjorang lebih lanjut

Penjabat Bupati itu juga menceritakan bahwa dalam acara penyerahan lahan kala itu, Kegiaatan dibiayai oleh mereka sendiri , dengan membuat acara Gondang, Tanpa ada rekayasa rekayasa yang dibuat buat

" Kita lanjut, Setelah Saya dipilih menjadi Penjabat bupati waktu itu, di rekening Saya langsung masuk uang, jika tak lupa sekitar 1,5 - 2 Milyard untuk perkantoran Bupati.Saya tidak sembrono dengan uang yang begitu besar waktu itu, Kala itu Saya sudah punya rencana , Namun waktu itu Tata ruang untuk Parbaba belum ada maka Saya harus menunggu " Ujar Wilmar Mandjorang

Wilmar juga menjelaskan Seiring perjalanan,Tugasnya sebagai penjabat Bupati Usai Di Tahun 2005 dan kembali ke Medan dalam mengemban tugas baru.Namun kala itu ada pihak yang meminta dirinya untuk menanda tanganani agar rencana saya dipindah kan ke Rianiate,Namun beliau kala itu menolak untuk menanda tangani.

" Perkantoran yang dipindahkan Ke Rianiate,Seingat Saya lahan tersebut adalah aset Dinas Pertanian Propinsi, Apakah sudah ada penyerahan dari dinas Pertanian Propinsi ke Pemkab Samosir,ini Perlu diteliti" Ujar Wilmar dengan tegas

" Maka dipikir Pejabat pejabat penerus Saya itu bahwa Tanah diParbaba itu tidak bersejarah, Suka Suka nya lah disitu membangun Perkantoran, Tetapi Bukan perkantoran Bupati , Itu yang menyakitkan " Ucap Wilmar dengan nada geram

Wilmar juga menjelaskan bahwa terkait Kantor Bupati yang seharusnya di Parbaba sudah di disampaikan ke dewan propinsi dan di RDPU kan keputusan rapat harus ada peletakan batu pertama untuk perkantoran Bupati disitu.

" Jadi inikan Komitmen,Harus di hormati Ke Arifan Lokal, Maka Siapa yang Hati Bupatinya bagus, dia akan melayani bukan dilayani, Dan Siapa yang melupakan sejarah dan melawan Sejarah dia tidak akan diberkati Tuhan"Ujar Wilmar

Wilmar juga mengingatkan agar mengingat akan apa cita cita pendahulu dalam pemekaran kabupaten Samosir dan masyarakat Parbaba yang menyerahkan Tanahnya dalam pemekaran Kabupaten Samosir.

"Jika ada sekarang yang menjadi pejabat,dan anggota DPRD itu adalah berkat dari pada perjuangan para pemekar kabupaten Samosir, jangan lupa sejarah, sekali lagi saya katakan " Ujar Wilmar

Terakhir beliau menyampaikan,jika ada pemekar yang ada disana berteriak teriak ,jika hanya untuk kepentingan pribadinya ,Itu tidak ada apa apanya,Tetapi jangan menghianati Sejarah, ( Tampu29)
×
Berita Terbaru Update