Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

RAPAT Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku pada Ternak, Pemkab Toba bakal Buka Posko

Rabu, 01 Juni 2022 | Juni 01, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-06-01T08:47:52Z
PEWARNA PUBLIK TOBA, - Suasana pertemuan yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba menyoal penyakit ternak, yang dikenal dengan nama Penyakit Mulut Kuku (PMK), Selasa (31/5/2022).

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba mengadakan rapat pengendalian Penyakit Mulut Kuku (PMK) pada ternak.

Sebagai perwakilan Pemkab Toba, Wakil Bupati Toba Tonny M Simanjuntak ambil alih pertemuan tersebut.

Dalam rapat tersebut, muncul hasil bahwa Pemkab Toba bakal membuka posko dalam pengendalian penyakit ternak yang tengah merebak di Sumatera Utara.

Dalam rapat, Wabub Tonny M. Simanjuntak menyampaikan prinsip dasar pemberantasan PMK pada hewan ternak yakni, mencegah kontak hewan ternak dengan sumber penyakit.

Selain itu, pihaknya bakal menghentikan sirkulasi dan produksi virus di lingkungan dengan melakukan dekontaminasi serta meningkatkan kekebalan hewan melalui vaksinasi.

“Upaya yang dilakukan dalam menangani PMK yakni membentuk posko terpadu, pembatasan lalu lintas pada hewan ternak, distribusi obat, penyediaan vaksin, pelatihan kepada tenaga kesehatan hewan dan edukasi terkait PMK,” ujar Wakil Bupati Toba Tonny M Simanjuntak, Rabu (1/6/2022).

Sebelumnya, rapat yang diikuti oleh unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda) dan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Toba digelar di ruang rapat Staf ahli Bupati Toba, Selasa (31/5/2022).

Selanjutnya, ia menjelaskan, PMK juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) Adalah penyakit yang sering menyerang hewan ternak. Hewan yang rentan terkena penyakit ini biasanya ialah sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi.

"Jenis penyakit ini disebabkan dari virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yakni Aphtaee epizootecae," sambungnya.

"Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi, sehingga menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar," lanjutnya.

Lebih lanjutkan, ia menyampaikan langkah-langkah tanggap daruratnya, yakni sedapat mungkin melakukan sesuatu yang bisa memberikan solusi, memberikan langkah-langkah proteksi, baik dari dari kandang-kandang tertentu, kemudian kemungkinan pencegahan transmisinya.

"Selain itu lalu lintas dari hewan, dari satu titik ke titik yang lain," pungkasnya.
[Tohap Simaremare]
×
Berita Terbaru Update